Selasa, 31 Juli 2018

Hujan dan Senja

Dikala sore itu, sepenggal rasa telah tertinggal. Menguap bersama dinginnya hujan. pekat, lekat dan dekat. semakin lama semakin berkurang. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan.

Dikala sore itu, burung-burung tak lagi berkicau. hanya ada gemericik air yang mengigau. menyeruak sesak di ujung pundak. Hatiku tak lagi sama. kedatanganmu membuat semuanya berbeda.

Oku hanyalah punggung teduh yang beruntung. Merasakan indah dan skitnya senja secara bersamaan. Mungkin banyak yang mengira ini adalah ungkapan kesedihan. Padahal, disini ku tuangkan segalanya. Sedih, senang, kecewa, terluka dan gembira.

Hanya saja rangkuman kecil ini tak cukup menggambarkan itu semua. Gemericik di luar sana masih terasa. Mengabur dan mengubur harapan yang mencoba menjadi nyata. Aku terus bertanya, aku harus apa ? Tidak ada yang bisa menjawab. Bahkan hatiku sendiri tak mampu menjawabnya.

Hari ini senja nampak bahagia. Tak terganggu oleh derasnya hujan yang melanda. Untuk sekali lagi, aku terhanyut dalam suasana. Haru ku jangan lagi ditanya. Hari ini, ada dia yang muncul kembali sampai saat aku sudah mulai lupa. Lupa tentang dia.
.
.
👧 Naila Nihayah
Rembang, 31 Juli 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar