Ini tentang sebuah rasa. rasa yang pernah singgah, meski hanya sesaat, namun rasa itu membekas, menancap dalam sanubari.
bolehkah aku memilih?
jika boleh, aku lebih memilih dia yang pernah memberikan rasa dan asa secara bersamaan.
dia yang dulunya mampu membuatku tersenyum dan tertawa akan tingkahnya yang tak pernah ku duga.
dia yang membuatku sedih ketika sehari saja tak mendengar kabar darinya. lebay? memang. ku akui itu.
dia yang ku gantungkan kebahagiaanku di genggamannya.
dia yang tak pernah menuntutku menjadi orang lain.
dia yang pernah mencintaiku,
dia yang pernah memberikan warna dalam hidupku.
ah, mengapa kenangan bersamanya berputar bak kaset rusak?
terus berputar tanpa arah. menyisakan goresan luka yang semakin menganga.
aku sadar, tak sepantasnya aku terlalu mengharapkan akan terus bersamanya. nyatanya sekarang, dia pergi jauh membawa serta kepingan hatiku yang dibuatnya terluka. inilah yang aku khawatirkan. dia datang dan pergi seenaknya, sedangkan aku disini masih terus saja menunggunya. meski itu adalah hal yang mustahil.
aku tak pernah menyesal pernah menitipkan separuh hatiku untuknya. meskipun memang sekarang dia pergi, meninggalkan kepingan cerita.
memang benar, ada yang rela terluka demi sebuah cerita. ya, itu aku.
bagiku, luka akan membuatku semakin dewasa. dewasa menyikapi alur kehidupan yang terus saja mempermainkanku.
aku percaya, bahwa janji Allah SWT itu pasti. janji-janjinya yang pernah diutarakanpun, akan kalah dengan janji-Nya. dan aku lebih mempercayai-Nya.
sekarang, cukup memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik lagi. memantaskan diri agar aku ini memang pantas untuk dicintai oleh seseorang.
fokus cari ilmu, capai cita-cita, gapai prestasi !
.
👧 Naila Nihayah
Rembang, 31 Juli 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar