Jumat, 11 Mei 2018

Contoh Analisis Berbicara Ideal dari Pembicaraan Najwa Shihab

Analisis Berbicara Ideal dari Pembicaraan Najwa Shihab dalam Acara Catatan Najwa pada episode “Setia Pengacara Setya”

Najwa Shihab, wanita kelahiran 16 September 1977 ini adalah salah satu wartawan atau reporter populer Metro TV yang kemudian menjadi presenter atau pembawa acara Metro TV. Kadang Najwa berperforma buruk dan menuai kritik, tapi secara garis besar, Najwa adalah pembawa acara yang berprestasi dan profesional.
Hal itu terlihat saat Najwa Shihab mengisi acara Catatan Najwa di salah satu stasiun televisi Indonesia. Saat itu ia sedang membicarakan perihal tentang Setya Novanto yang sedang marak diperbincangkan oleh publik. Kuasa Hukum Setya Novanto, Fredrich Yunadi dan Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW, Donal Fariz, sengaja diundang olehnya untuk meluruskan kasus yang tengah menjerat Setya Novanto.
Dalam perbincangannya itu, Fredrich mengaku kondisi Setya Novanto yang stres di rutan KPK, ia juga membeberkan strategi untuk mengamankan kliennya hingga tudingan KPK telah melakukan cyber war. Lebih dari 25 penyidik KPK sudah dilaporkan ke polisi. Sementara 69 akun sosmed terkait meme soal Setya Novanto pun kena imbas pelaporan pencemaran nama baik. Tak hanya membahas soal Setya Novanto, Fredrich Yunadi juga berbagi soal gaya hidupnya yang suka kemewahan dan bagaimana dia memenangkan berbagai kasus yang ditangani.
Cara Najwa Shihab dalam menyampaikan pernyataan atau pertanyaan serta menanggapi perbincangan kedua belah pihak mencerminkan bahwa ia merupakan salah satu tipe pembicara yang ideal. Ia juga telah menguasai keterampilan-keterampilan dalam berbicara, yang meliputi semantik, fonetik, vokal, dan social skill.
·    Fonetik
Dalam keterampilan fonetik, Najwa telah mampu melafalkan vokal, konsonan, diftong, intonasi, tekanan, durasi dan volume suara dengan baik, dapat dilihat ketika ia menanggapi pernyataan dari Fredrich Yunadi dan Donal Fariz.
·    Semantik
Pada keterampilan semantik pun, ia juga mempunyai ragam bahasa dan mampu melihat situasi, apakah ia harus berbicara formal atau nonformal.
·    Vokal
Vokal yang diucapkannya pun sudah tepat. Mulai dari kenyaringan suara, kehalusan jenis suara, bagaimana ia mengolah vokal, dan variasi suara yang keluar dari mulutnya. Najwa juga tidak monoton, jelas bervariasi, dan sesuai dengan karakter materi.
·    Social Skill
Dan dalam social skillnya, ia mampu mengarahkan pandangannya ke arah lawan bicara, tanpa menyinggung perasaan salah satu narasumbernya, cara menanggapi pembicaraanpun terkesan memperlakukan dengan baik, begitu juga cara bertanya dan menjawab pertanyaan. Cara berpenampilanpun dapat menarik simpati pendengar, membina kontak mata dengan narasumber.

Pembicara ideal adalah pembicara yang mampu mengekspresikan pikiran atau ide melalui lambang-lambang bunyi secara baik dan benar. Sedangkan ciri-ciri pembicara yang baik untuk dikenal, dipahami, dan dihayati serta diterapkan dalam pembicaraan Najwa ini sudah dikuasai dengan baik, misalnya dalam memilih topik/tema yang tepat, ia mampu menguasai materi dengan baik, memahami pendengar, memahami situasi, merumuskan tujuan yang jelas, menjalin kontak dengan pendengar, memiliki kemampuan linguistik yang baik sehingga Najwa mampu melafalkan pembicaraannya dengan benar, dapat menguasai pendengar. Najwa juga memanfaatkan alat bantu seperti gadget yang ia bawa, serta meyakinkan dalam berpenampilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar