Analisis Berbicara Ideal dari Pembicaraan
Najwa Shihab dalam Acara Catatan Najwa pada episode “Setia Pengacara Setya”
Najwa Shihab, wanita
kelahiran 16 September 1977 ini adalah salah satu wartawan atau reporter
populer Metro TV yang kemudian menjadi presenter atau pembawa acara Metro TV.
Kadang Najwa berperforma buruk dan menuai kritik, tapi secara garis besar,
Najwa adalah pembawa acara yang berprestasi dan profesional.
Hal itu terlihat saat
Najwa Shihab mengisi acara Catatan Najwa di salah satu stasiun televisi
Indonesia. Saat itu ia sedang membicarakan perihal tentang Setya Novanto yang
sedang marak diperbincangkan oleh publik. Kuasa Hukum Setya Novanto, Fredrich
Yunadi dan Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW, Donal Fariz, sengaja
diundang olehnya untuk meluruskan kasus yang tengah menjerat Setya Novanto.
Dalam perbincangannya
itu, Fredrich mengaku kondisi Setya Novanto yang stres di rutan KPK, ia juga
membeberkan strategi untuk mengamankan kliennya hingga tudingan KPK telah
melakukan cyber war. Lebih dari 25 penyidik KPK sudah dilaporkan ke polisi.
Sementara 69 akun sosmed terkait meme soal Setya Novanto pun kena imbas
pelaporan pencemaran nama baik. Tak hanya membahas soal Setya Novanto, Fredrich
Yunadi juga berbagi soal gaya hidupnya yang suka kemewahan dan bagaimana dia
memenangkan berbagai kasus yang ditangani.
Cara Najwa Shihab
dalam menyampaikan pernyataan atau pertanyaan serta menanggapi perbincangan
kedua belah pihak mencerminkan bahwa ia merupakan salah satu tipe pembicara
yang ideal. Ia juga telah menguasai keterampilan-keterampilan dalam berbicara,
yang meliputi semantik, fonetik, vokal, dan social skill.
· Fonetik
Dalam keterampilan fonetik, Najwa telah
mampu melafalkan vokal, konsonan, diftong, intonasi, tekanan, durasi dan volume
suara dengan baik, dapat dilihat ketika ia menanggapi pernyataan dari Fredrich
Yunadi dan Donal Fariz.
· Semantik
Pada keterampilan semantik pun, ia juga
mempunyai ragam bahasa dan mampu melihat situasi, apakah ia harus berbicara
formal atau nonformal.
· Vokal
Vokal yang diucapkannya pun sudah
tepat. Mulai dari kenyaringan suara, kehalusan jenis suara, bagaimana ia
mengolah vokal, dan variasi suara yang keluar dari mulutnya. Najwa juga tidak
monoton, jelas bervariasi, dan sesuai dengan karakter materi.
· Social Skill
Dan dalam social skillnya, ia mampu
mengarahkan pandangannya ke arah lawan bicara, tanpa menyinggung perasaan salah
satu narasumbernya, cara menanggapi pembicaraanpun terkesan memperlakukan
dengan baik, begitu juga cara bertanya dan menjawab pertanyaan. Cara
berpenampilanpun dapat menarik simpati pendengar, membina kontak mata dengan
narasumber.
Pembicara ideal
adalah pembicara yang mampu mengekspresikan pikiran atau ide melalui
lambang-lambang bunyi secara baik dan benar. Sedangkan ciri-ciri pembicara yang
baik untuk dikenal, dipahami, dan dihayati serta diterapkan dalam pembicaraan
Najwa ini sudah dikuasai dengan baik, misalnya dalam memilih topik/tema yang
tepat, ia mampu menguasai materi dengan baik, memahami pendengar, memahami
situasi, merumuskan tujuan yang jelas, menjalin kontak dengan pendengar,
memiliki kemampuan linguistik yang baik sehingga Najwa mampu melafalkan
pembicaraannya dengan benar, dapat menguasai pendengar. Najwa juga memanfaatkan
alat bantu seperti gadget yang ia bawa, serta meyakinkan dalam berpenampilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar